January 4, 2009

A Moment of Peace in Sawarna

Beberapa saat yang lalu, bersama sejumlah kawan aku mengunjungi Sawarna. Mungkin bisa dibilang ini perjalanan melarikan diri juga, meski sebenarnya sudah direncanakan dari jauh-jauh hari. Ah, tapi ijinkan aku bercerita mengenai Sawarna saja.

Sawarna, sebuah desa kecil di tepi laut, terletak di pesisir selatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mayoritas penghuninya adalah petani, nelayan, dan perajin furniture. Meski terpencil dan sulit dijangkau, tempat ini cukup terkenal di kalangan pecinta Surfing, terutama dari Australia dan Belanda.

Selain tempat surfing, desa ini juga memiliki sejumlah objek menarik lainnya. Ada sejumlah goa: goa singalong dengan air terjun di dalamnya; goa langir, sebuah goa di tepi laut; dan yang paling menarik adalah goa lalai, yang sangat dalam. Pak Ade yang menemani kami, mengatakan bahwa ia pernah mencoba memasuki goa ini ingin mencapai ujungnya, namun sudah 2 hari menjelajah, ujung goa masih belum tercapai. Selain itu, sejumlah karang dan tebing yang indah juga bisa menjadi pilihan untuk berfoto, dengan Karang Layar sebagai objek yang paling menarik. Tak lupa, hamparan sawah serta lambaian pohon kelapa turut memanjakan mata.

Biarlah foto-foto ini menjelaskan dengan lebih baik.








Rute dari Bandung menuju Sawarna (tarif tahun 2008):
- Terminal Leuwi Panjang (Bandung) - Sukabumi
----- Bus Ekonomi (Rp 15.000) atau Bus AC (Rp 21.000) membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam
- Sukabumi - Pelabuhan Ratu
----- Bus MGI (Rp 19.000) membutuhkan waktu sekitar 2 jam
- Pelabuhan Ratu - Bayah [turun di Simpang Ciawi. bilang aja sama kernetnya]
----- Minibus/Elf (Rp 25.000) membutuhkan waktu sekitar 2 jam
- Simpang Ciawi - Sawarna
----- Ojek (Rp 15.000 - Rp 25.000, pintar-pintar menawar saja)

Untuk yang terakhir, memang agak susah mencari Simpang Ciawi. Bisa juga turun di Bayah, kemudian menggunakan ojek ke sawarna (tarifnya sama seperti di atas), namun rute ini memutar lebih jauh (+ 45 menit sampai 1 jam).

Rute dari Jakarta dapat melalui Sukabumi atau Bogor lalu ke Pelabuhan Ratu untuk tiba di Sawarna dari arah timur, atau dapat melalui Rangkasbitung atau Serang lalu ke Malingping untuk jalur barat. Sedangkan untuk tempat menginap, tanya saja pada warga setempat atau tukang ojek dimana rumah Pak Hudaya atau Homestay Widi milik Pak Ade.


Aku suka warna senjakala Sawarna...

...begitu damai.
catatan : Sebagian foto di blog ini milik Diana Suciawati

3 comments:

Anonymous said...

nice pics...

ama ujunggenteng bagusan mana??

Adrian Ben said...

Thanks uda mampir Yo :)

Sayangnya, aku belum pernah mampir ke Ujung Genteng. Tapi menurutku sih, sama bagusnya, dengan kelebihan dan kekurangannya. Hehe. Aku pengen juga tuh ke Ujung Genteng. Yang tidak ada di Sawarna adalah Penyu Hijaunya...

Info tentang Ujung Genteng.

Dianing Ratri said...

wakakaka, and I wondered what is ujung genteng is (hampir aja ngirain itu ujung di genteng rumah =_= )

I's so lameeeeeee

sorry ben meracaw.btw foto2nya bagus :D jd pengen traveling X3